Ditulis Oleh : seti noor cahyani, Pada Tanggal : 08 - 04 - 2011 | 13:06:15
Kabar mengejutkan datang dari kerabat di Yogya, Seti Noor Cahyani. Dia
mengatakan kalau anak seorang temannya di Semarang, tewas setelah permainan
mandi bola, yang biasanya diselenggarakan di mal-mal atau di counter
makanan cepat saji. Menurut informasi yang dikumpulkan Obyektif Cyber
Magazine, Ays (nama sengaja disingkat), salah satu penduduk di Semarang
Barat, mengantarkan anaknya mandi bola. Namun setelah selesai, ada bekas
gigitan kecil di kakinya yang membiru.
Semula orang tuanya
hanya menduga lecet atau apa. Namun yang terjadi kemudian, sangat
mengejutkan. Anaknya panas tinggi, kejang-kejang dan karena terlambat
dibawa ke rumah sakit, akhirnya tewas. Setelah diselidiki, anak itu
digigit ular pithi, ular berbisa, kecil-kecil yang bersarang di tumpukan
bola plastik warna-warni. Maka hebohlah dan beritanya pun menyebar di
on-line, tetapi hanya mengabari antar teman saja. Meski begitu, Ays
masih berhati baik, tidak mau maributkan kasusnya, mungkin apa yang
terjadi dinilai sudah takdir Tuhan. Dia juga keberatan menyebutkan
lokasinya.
Pertanyaannya, sebenarnya ada apa yang salah dengan
lokasi mandi bola? Kesimpulan sementara menurut para orang tua yang
seringkali mengantar anaknya mandi bola, tempat mandi bola itu jarang
dibersihkan. Namun hal itu dibantah oleh selah satu pengelola mal di
Semarang yang enggan disebut jati dirinya. Menurutnya, lokasi mandi bola
rutin dibersihkan sebulan sekali, dengan mesin menyedot debu. Namun
pada kenyataannya, di dalamnya menjadi sarang kuman, binatang berbisa,
dan lain-lain.
INILAH FAKTA-FAKTA YANG BERHASIL DIHIMPUN:
1. Lauren Archer, berkewarganegaraan Australia, penduduk kota
Melborne, ketika di Jakarta mengantarkan anak semata wayangnya, Kevin
(3), yang sedang berulang tahun di salah satu counter makanan cepat saji
di salah satu mall besar. Selesai makan-makan dengan teman-temannya,
Kevin minta izin mandi bola yang tersedia di mall tersebut.
Selesai mandi bola, anaknya melaporkan kalau kakinya seperti tertusuk
sesuatu, tetapi tidak dirasakan. Ketika dilihat pun tidak kelihatan.
Namun sore harinya ketika pulang ke apartemen dan dimandikan ibunya, di
kakinya ada memar biru kecil. Si ibu mulai khawatir dan janjian sama
dokter untuk memeriksanya dan janjian malam hari. Namun selesai mandi,
si anak kejang-kejang, mulutnya berbuih, dan ketika dilarikan di rumah
sakit, sudah tidak tertolong.
Ketika diperiksa, si anak over
dosis heroin. Selidik punya selidik, ketika mandi bola, anak itu
tertusuk jarum suntik bekas pecandu heroin. Masalahnya, kok bisa nyasar
di tumpukan bola-bola plastic, itulah yang belum terungkap. Akhirnya
keluarga Lauren, pulang ke Asutralia dengan duka yang mendalam.
2. Beberapa anak ada yang tewas, tercatat dari berbagai kota seperti
Pontianak, Jakarta, Bandung, karena gigitan ular pithi, ular kecil
berbisa yang bersarang di dasar kolam mandi bola. Termasuk di Semarang,
baru-baru ini.
3. Banyak yang tertusuk sesuatu yang mengandung kuman yang bisa melumpuhkan. Berikut ini kisahnya:
“Dear all.. aku mau sharing aja. Ini kejadian baru nimpa anaknya bekas
tetangga. Aku di Bandung.. Tapi aku cuma cerita garis besarnya aja
karena secara detail aku ngga banyak tanya karena ibunya masih stress
dan saya gak tega,” kata Hetty Sari seperti dilansir Ayah Bunda Online.
Pas hari libur, Sabtu/Minggu, seperti biasa pasti orang tua pengin
mengajak anaknya main.Si tetanggaku mengajak anak perempuannya umur
3,5th mandi bola di Bsm Bandung. Nggak ada feeling apa-apa. Anaknya
senang main-main. Setelah itu besoknya dia masih sekolah (pre-school)
seperti biasa. Ngga ada tanda-tanda apapun. Tapi-tiba pada hari ke 4
setelah dia mandi bola itu, tanpa gejala apapun, tahu-tahu dia nggak
bisa jalan. Anaknya pun nggak mengeluh ada gejala sakit apapun.Dia cuma
tanya dengan polosnya ke ibunya: "Mama,kok Riska nggak bisa jalan ya
ma?"
Akhirnya sama ibunya dia langsung dibawa ke RS.Boromeus
Bandung. Kemudian dirujuk di ke RS Hasan Sadikin karena ada spesialis
dsa yang menangani kasus seperti ini. Setelah pemeriksaan yang terliti,
ternyata Riska kena virus ipd, yg penyebaran virusnya melalui sumsum
tulang belakang, dan kemudian bisa merambat ke otak. Karena itu, riska
disuntik setiap hari yang harga suntikannya Rp.6jt/suntikan. Untuk
mencegah virus itu berenti menyebar agar nggak ke otak. Menurut dokter,
memang virus ini masih jarang di Indonesia.
Namun di beberapa
kasus, virus mulai ada penyebaran dan menyerangterutama pada balita dan
orang tua di atas 60. Saat ini riska masih dalam perawatan, dan masih
disuntik tiap hari 6jt itu. Untung anaknya masih bisa komunikasi.
Sekarang kakinya mulai kerasa kesemutan, biarpun dia masih
lumpuh.Dokternya tidak bisa menjamin apa-apa, tapi hanya berusaha untuk
mencegah penyebaran virusnya.
Ibunya bingung dan tanya darimana
virusnya datang.Dokternya pun ngga bilang kalo itu karena mandi bola.
Tapi saat aku cerita ke kakak iparku, dia ternyata ada pengalaman anak
temen kantornya yang kena virus yg sama, dan persis kejadiannya setelah
mandi bola juga. Menurut kakakku, tempat mandi bola memang merupakan
lokasi penularan paling bagus untuk virus apapun, terutama di
tempat-tempat umum. Karena jarang sekali pihak taman bermain itu mencuci
bola-bola tersebut, dan dengan ruangan yg tertutup dan lembab, tidak
kena sinar matahari, tempat mandi bola jadi tempat bersemayamnya virus
dan kuman.
Cerita ini membuat aku ngeri, apalagi aku pernah
ajak anakku mandi bola. Jadi sekarang aku akan berhati-hati, kalo ajak
anakku main ke tempat mandi bola di tempat umum. “Mau vaksin ipd untuk
anakku, tetapi mahal banget,” tuturnya mengakhirnya kisahnya.
KESIMPULANNYA, MANDI BOLA BAHAYA
1. Pihak pengelola permainan mandi bola, jarang membersihkan tempatnya.
Kalau membersihkan pun tidak tuntas, karena hanya menggunakan penyedot
debu dan tidak dicuci bola-bolanya.
2. Tumpukan bola plastik
warna-warni, biasanya berada di ruang lembab, ber-ac, dan tidak kena
sinar matahari, sehingga sangat ideal untuk sarang kuman dan virus yang
berbahaya bagi anak balita.
3. Anak-anak balita yang bermain
seringkali muntah, ngompol, bahkan berak, dan akhirnya menyatu dengan
bola-bola tersebut. Membuat jijik dan kotor dan lama kelamaan menjadi
sarang kuman.
4. Di tumpukan bola kadang terselip, jarum,
pecahan beling, dan beberapa benda tajam lainnya. Kalau anak tertusuk,
karena benda-benda itu sudah terkena kotoran, bisa dibayangkan,
terjadilah infeksi.
5. Bola-bola warna warni yang ditampung di
tempat penampungan, di lantai dasar tempatnya, biasanya untuk sarang
cacing, kalajengking, bahkan yang mengerikan, banyak ular berbisa,
seperti ular pithi itu tadi. Disebut ular pithi, karena bentuknya
kecil-kecil, tapi kalau menggigit, bisa fatal.
6. Pengalaman
seorang ibu muda di Semarang, Fanny Fachlefi (33), ketika mengantarkan
anaknya mandi bola di salah satu mall terbesar di Semarang, dan ketika
mainan anaknya terjatuh di tumpukan bola, dan dia mencarinya, menjumpai
ada jarum, beling, serta kotoran. Sejak itu dia bersumpah, tidak akan
mengajak anaknya lagi mandi bola lagi.
Itulah fakta-fakta
bahayanya mandi bola yang berhasil dihimpun wartawan Obyektif Cyber
Magazine di Yogya, beberapa kota lain dan terutama di Semarang sendiri.
Sebagai peringatakan bagi para pengelola permainan mandi bola, pihak
pemerintah khususnya Dinas Kesehatan, dan yang tak kalah pentingnya,
peringatan bagi para orang tua. Ini saja yang terutama. Salam. (Seti
Noor Cahyani – Yogya)
Sumber : http://obyektif,com/kesehatan/read/mandi_bola_bahayatewas/
di copas dari FP "Strawberry"
No comments:
Post a Comment