Yang terbaik bagi seorang muslim
dalam perkara yang menyangkut urusan orang banyak dan demi maslahat
persatuan adalah menyerahkan urusan tersebut pada pemerintah kaum
muslimin. Jika seandainya suara kaum muslimin itu satu dalam berhari
raya dan memulai puasa, itu lebih baik. Namun demikianlah sebagian ormas
dan golongan tertentu mementingkan egonya masing-masing. "
Pokoknya besok kami puasa",
ujar mereka. Padahal yang sesuai sunnah Rasul, hari raya dan puasa
diumumkan oleh penguasa, bukan individu atau ormas. Kita pun
diperintahkan berpuasa dan berhari raya dengan pemerintah kita. Jadi
tunggu saja hasil sidang itsbat dari pemerintah RI malam ini.
Perhatikan Sunnah Rasul
Seorang muslim tentu saja harus patuh pada dalil. Ketika disampaikan
dalil dari Al Qur'an dan As Sunnah, ia harus bersikap tunduk dan manut
pada dalil. Bukan egonya yang dikedepankan, bukan hawa nafsunya, bukan
kepentingan ormas atau partainya.
Allah
Ta'ala berfirman,
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7).