Sempat aku membaca Ibnul Qoyyim al-jauziyyah rahimahullahmengatakan,
“Sebuah wadah baru bisa diisi dengan sesuatu jika kosong dari lawan sesuatu tersebut. Apabila hati seseorang dipenuhi oleh keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang bathil, maka tidak ada lagi ruang di dalamnya untuk menempatkan keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang Haq”.
Setelah membaca ini, maka aku merenungkan apa yang telah mengisi wadah hatiku.
Ternyata terjadi pergulatan luar biasa antara petunjuk cahaya dan sisi gelapku di dalamnya. Lalu ilmu membisikkan padaku bahwa pergulatan itu tidak akan berhenti sepanjang umurku, hanya untuk mendapatkan tempat dalam wadah hatiku.