Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)

Monday, September 16, 2013

Ternyata Sisi Gelapku...


Sempat aku membaca Ibnul Qoyyim al-jauziyyah rahimahullahmengatakan,

“Sebuah wadah baru bisa diisi dengan sesuatu jika kosong dari lawan sesuatu tersebut. Apabila hati seseorang dipenuhi oleh keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang bathil, maka tidak ada lagi ruang di dalamnya untuk menempatkan keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang Haq”.

Setelah membaca ini, maka aku merenungkan apa yang telah mengisi wadah hatiku.

Ternyata terjadi pergulatan luar biasa antara petunjuk cahaya dan sisi gelapku di dalamnya. Lalu ilmu membisikkan padaku bahwa pergulatan itu tidak akan berhenti sepanjang umurku, hanya untuk mendapatkan tempat dalam wadah hatiku.


Kemudian, aku memikirkan perjalanan umurku bersama mereka berdua. Ternyata, diriku lebih sering menjadi pecundang di hadapan si pecundang itu(sisi gelapku).

Cahaya petunjuk yang telah aku dapatkan mulai meredup, aku pun sadar duri-duri maksiat telah banyak menancap di pijakan ketaqwaan dan menusuk sampai kaki yang lemah.

Tapi saudaraku, aku tidak peduli dengan banyaknya duri yang sudah menancap, yang aku pikirkan adalah bagaimana agar aku tetap berjalan sampai tujuan, karena aku melihat secercah cahaya pengampunan di ujung jalan taubat.

Karena satu hal kawan, di ujung jalan itu ada tempat peristirahatan dan obat segala macam penyakit dan keletihan.

Oleh karena itu, hari-hari selalu ku isi dengan perkataan,

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ () صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang Sesat” (Al-fatihah: 6-7)

Akhirnya sampai kepadaku perkataan seorang Manusia pilihan sekaligus makhluk termulia,Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda ,”Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya, maka Allah akan pahamkan untuknya Ilmu agama”

Maka aku menuju kota ‘rantauan’ untuk mencari sesuatu yang bernama ‘Ilmu’ itu. Untuk apa kawan..?
Untuk ku jadikan penasehat ketika aku sedang lalai, untuk menjadi teman dikala aku kesepian, sebagai penuntun ketika cahaya yang kubawa mulai redup dan semangat mulai melemah. Sehingga aku bisa mengalahkan ‘si pecundang’ itu.


Dan sampai tulisan ini dibuat, masih terjadi peperangan dahsyat memperebutkan tempat di Hati.

Maka aku berlindung kepada Allah dari ‘si pecundang’, “dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu)” (An-Nisa’ : 45)

Aku juga pernah membaca Ibnul Qoyyim al-jauziyyah rahimahullah mengatakan,

“Demi Allah, musuh tidak akan mampu menyerang anda kecuali setelah Penolong Anda (Allah) berpaling dari anda. Maka, janganlah anda berpikir bahwa syaitan telah menang melawan anda. Tapi, sadarilah bahwa Sang Pelindung anda telah berpaling dari anda”.

Doakan ya kawan, semoga aku bisa memenangkannya...

via facebook Maqbul Al-Bimawy

No comments:

Post a Comment