Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)

Monday, September 16, 2013

Oh, Inikah Cinta?



Ketika mendengar atau membaca kata ‘Cinta’ mungkin sebagian manusia imajinasinya akan langsung tertuju kepada sepasang kekasih yang kisahnya ditaburi dengan bumbu yang manis dan dibalut dengan bungkusan yang romantis...

Namun, sesempit itukah kata (Cinta) itu?

Ketika membuat tulisan ini, Aku membuka sebuah kitab yang tidak asing lagi bagi mataku, sebuah kitab yang berjudul ‘Shaidul Khaatir’ karya Ibnul Jauzi rahimahullah, begitu terkejutnya ketika mengetahui halaman yang tidak sengaja kubuka terdapat tulisan besar berwarna hitam tebal, tulisan itu “Rasa Cinta pada Allah”.


Dalam pembahasan tersebut beliau (ibnul Jauzi) mengatakan,

“Aku merenungkan secara seksama firman Allah ta’ala, ‘Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya’ (Al-Maidah : 54), ternyata jiwa yang tak mau mengakui cinta kepada Sang Pencipta adalah jiwa yang menimbulkan kegelisahan, dan dia adalah jiwa yang mengatakan “Cinta kepada-Nya berarti menaati-Nya”
Bagaimana mungkin aku tidak mencintai Dzat yang memberiku kesenangan-kesenangan lahir, dan juga memperkenalkanku pada kesenangan-kesenangan batin?”

Namun betapa banyak orang-orang yang mengatasnamakan ‘Cinta’ kemudian melampiaskan hal tersebut kepada jalur yang diharamkan..

Ibnul Qoyyim al-jauziyah rahimahullah mengatakan,

“Wahai orang yang berpengalaman, tahukah engkau berapa nilai dirimu? Sungguh, seluruh unsur dalam alam raya ini diciptakan untukmu” (berdasarkan firman Allah ta’ala,’Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu’ -Al-Baqarah: 29-)

Ya Akhi, satu kedipan matamu tidak pantas untuk engkau berikan kepada wanita seperti itu..

Ya Ukhti, sehelai Rambutmu terlalu berharga untuk laki-laki seperti dia..

Saudaraku, Saudariku.. cintamu terlalu suci untuk kau nodai dengan memberikannya kepada kekasih harammu tersebut..

Dan sebuah kata romantismu terlalu manis untuk kau berikan pada pacarmu...

Bungkus rapi semua itu, dan simpanlah sebagai hadiah pernikahan dengan kekasih halalmu...

Ketahuilah, Besarnya rasa Cinta di hati seorang pecinta bergantung pada kekuatan memikirkan akibat mencintai hal tersebut, dan beratnya kesedihan jiwa bergantung pada seberapa parah kebekuan hati.

Kita sering mendengar sebuah ungkapan ‘Cinta Monyet’, mungkin anda lebih paham tentang hal tersebut.

Namun, yang ingin aku katakan adalah,

Kau tahu bahwa orang kafir adalah orang yang memiliki tubuh paling sehat namun hatinya paling sakit. Engkau juga melihat bahwa orang Mukmin adalah orang yang hatinya paling sehat tapi tubuhnya paling sakit. Demi Allah, derajat kalian lebih rendah di sisi Allah dari pada monyet, seandainya hati kalian sakit sementara tubuh kalian sehat...

Kita tutup catatan singkat ini dengan perkataan terbaik  yang keluar dari lisan manusia terbaik (Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam), beliau bersabda,

“seseorang akan dikumpulkan (di akhirat) bersama siapa yang ia Cintai”


via status facebook Maqbul Al-Bimawy

No comments:

Post a Comment