Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)

Wednesday, August 21, 2013

Kemana Engkau Berlabuh Saudaraku?



Aku mengenal orang yang dahulu di atas Hidayah, telah kembali ke masa lalunya yang kelam..

Aku mengenal orang-orang yang dulu semangat menuntut ilmu, sekarang telah menjauh dari taman surga tersebut..

Aku juga mengenal orang yang dahulu begitu serius mendengarkan ‘Nasehat’, telah menjadi orang yang seakan tidak peduli dengan nasihat itu lagi..

Dulu... Aku duduk di majelis ilmu bersama orang yang kukenal juga, namun sekarang ia lebih sering duduk di majelis Ghibah..

Aku melihat orang yang dulunya begitu semangat menuju Masjid, telah berubah menjadi pemuda yang malas sholat berjama’ah..

Aku mengenal pemuda yang dahulu memotong celananya di atas mata kaki, telah kembali dengan gaya berpakaian Boy Band bancinya yang kemarin..


Aku melihat orang yang beberapa waktu lalu semangat berdakwah, telah menjadi pemuda yang lemah..

Aku mendengar orang yang dulu begitu membenci Musik dan Nyanyian, telah berubah menjadi pecinta Lagu-Lagu Hawa nafsu bahkan melebihi kecintaan yang sebelumnya..

Aku mengenal orang yang dahulu cinta dengan majelis ilmu, sekarang seakan-akan majelis ilmu adalah tempat terburuk yang pernah ia singgahi, dan akan dia sesali...

Aku juga kenal orang yang dahulu begitu menjaga batasan dengan wanita yang bukan Mahrom, kini telah kembali ke pangkuan pacarnya..

Benarlah kata orang ‘terdahulu’, “gelap setelah terang, akan terasa lebih gelap dari sebelumnya”

Ketahuilah saudaraku, Hilangnya Hidayah setelah kita mendapatkannya, akan Lebih sulit bertemu lagi dengannya..

Kemudian aku merenungkan sebab kehilangan terbesar itu, ternyata salah satu pendorong paling kuat adalah ‘Teman Bergaul’..

Karena Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya, maka perhatikanlah dengan siapa engkau berteman”

Seperti pepatah Arab mengatakan, “Teman itu, entah ia akan menarikmu, atau engkau yang akan menariknya”

Saudaraku, Manusia itu ibarat kapas.. Dan ilmu yang bermanfaat ibarat Air..
Jadilah engkau kapas yang menyerap air, sehingga engkau tidak seperti kebanyakan kapas didunia, yang enggan menyerap air tersebut, dan kemana saja Tiupan Angin membawanya, disanalah tempatnya berlabuh..

Hidayah ini adalah sesuatu yang paling mahal dalam hidupku dan hidupmu..

Lalu mengapa engkau menjual sesuatu yang sangat mahal ini dengan Harga yang begitu Murah?
Kenapa saudaraku, engkau tukar Hal berharga itu dengan Hawa Nafsu Dunia yang Rendahan ini?


via facebook  Maqbul Al-Bimawy.

No comments:

Post a Comment