Diantara hal yang diutarakan oleh lelaki nasrani tersebut kepada saya ialah perihal pilihannya beragama nasrani. Menurut penuturannya, ia telah berpindah pindah dari satu agama ke agama lain, dari hindu ke islam,lalu ke nasrani,ndan katanya ia hanya mendapatkan hatinya di agama nasrani.
Akunya, Selama mencoba beragama hindu dan islam ia sama tidak merasakan adanya ketenangan dalam dirinya alias jiwanya tetap merasa hampa,mhingga ia merasa mantap beragama nasrani.
Saya mendengarkan penuturannya hingga ia selesai bercerita dengan sesekali menimpalinya dengan berkata: oooo, demikian ya pak?
Setelah ia selesai menceritakan pengalamannya berpindah pindah agama, giliran saya berkomentar.
Hal pertama yang saya ucapkan kepadanya adalah: pak, untuk urusan agama dan keyakinan bukan sekedar mantap, atau ketenangan, namun lebih pada urusan HIDAYAH alias PETUNJUK.