Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)

Tuesday, October 29, 2013

Setelah jatuh.. Tertimpa Cinta


Saudaraku, mungkin engkau pernah merasakan terjatuh..
Bagaimana rasa sakitnya? Apakah ia meninggalkan bekas?
Ya, hampir semua yang disebut ‘jatuh’ itu terasa sakit dan meninggalkan bekas...

Namun, kekita seseorang mengalami ‘jatuh’ yang satu ini, terkadang rasa sakitnya tidak disadari. Karena seakan kata ‘jatuh’ tertutupi oleh kata setelahnya. Dialah ‘Jatuh cinta’....

Dua kata yang sering engkau dengar di pinggir pantai, di sekolah, media masa, atau dimana saja engkau mendapatinya. Dua kata yang sering membuat seorang kakak menangis menahan sakit, dua kata yang sering membuat seorang adik mengurung diri di dalam kamarnya. Atau kadang membuat seseorang tersenyum tersipu di depan cermin.

Benar saudaraku, kata yang identik dengan sepasang kekasih yang belum terikat oleh akad pernikahan...

Lihatlah betapa memperihatinkan keadaan mereka, mereka disayat-sayat rasa rindu yang membuat tubuhnya kehilangan banyak daging..
Mereka, dikhianati oleh orang yang pernah berkata “sehidup semati”
Hati mereka terkoyak oleh perasaannya sendiri.

Disana, ada yang rela mengiris nadinya karena kehilangan sesuatu yang hina,

Ada yang rela mengorbankan bola matanya untuk kekasih haramnya (kisahnya menyusul, Insya Allah)..
Mereka menyendiri di sudut ruangan, dengan tangisan seperti tenggorokan tertusuk duri.

Sempat mereka tertawa karenanya, namun tiba-tiba saja air mata menetes dari dagu manisnya...
Betapa sakitnya kejatuhan tersebut, dengan luka yang disebabkan dan bekas yang tertinggal.

Lalu aku berpikir sejenak, mengapa begitu sakitnya jatuh tersebut. Ternyata salah satu jawaban terbesar adalah karena Cinta tersebut jatuh pada Maksiat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-isra’ : 32)

Dan kudapati pintu terbesar pembuka kejatuhan tersebut adalah pandangan Mata.

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barang siapa yang menundukkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita karena Allah, maka Allah akan memberikan dihatinya kelezatan (iman) sampai hari dia akan bertemu dengan-Nya kelak” (diriwayatkan oleh Ahmad).
Seorang penyair mengatakan,

“Setiap perbuatan keji itu bermula dari pandangan

Dan kobaran api itu berawal dari percikan api yang kecil

Betapa banyak pandangan yang merusak hati pemiliknya

Seperti dalamnya tembusan anak panah yang dilepaskan dari busur dan talinya

Seorang hamba, selama masih memiliki kelopak mata untuk memandang orang lain maka ia berada pada posisi yang berbahaya

Memandang hal yang menyenangkan matanya tapi membahayakan jiwanya

Maka janganlah kamu sambut kesenangan yang akan membawa malapetaka”
Dan aku berdoa semoga Allah mengampuni kesalahan penulis dalam tulisannya. Semoga memberi manfaat bagi yang menulis dan semua yang membaca tulisan ini.


Ditulis oleh Maqbul Al-Bimawy

No comments:

Post a Comment