Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim)

Wednesday, October 2, 2013

Satu Senyuman... Aku Bukan Terroris...

Saudaraku, ketika celana mu sudah naik di atas mata kaki,,
Ketika benih jenggotmu mulai tumbuh,
Atau ketika engkau wahai saudariku mengenakan pakaian kehormatan,

Maka akan ada orang-orang yang mencaci dan mencelamu,
Lalu bagaimana perasaanmu ketika melewati suatu jalan dan pun dijuluki ‘Teroris’?
Menusuk ke hati bukan?

Dan ketika ada yang bertanya sinis pada mu, “sebenarnya kamu ini ikut Aliran apa?”
Dan bagaimana pula kalau yang bertanya adalah seorang teman?
Terasa panas dan sesak di dada...
Atau bahkan anda lebih tahu bagaimana rasa sakitnya,


Wahai kawan seperjuangan, mungkin seperti itu juga yang pernah kurasakan,
ketika salah seorang teman menanyakan hal sama, tapi entah kenapa saudaraku, aku yang biasanya pandai mengolah kata-kata, seketika itu juga aku terdiam dan tidak bisa menjawab...
mungkin karena terlalu sakit dan belum terbiasa, aku hanya bisa membalasnya dengan satu senyuman...



Tuduhan-tuduhan miring pun berlalu kawan, bahkan bukan hanya dari satu Lisan.
akan tetapi jawabanku tetap sama, Satu Senyuman....

Dan Aku bersyukur kepada Allah yang telah menguatkan kaki kecil ini untuk tetap menapaki jalan Kebenaran,
Dan Yang telah menguatkan tangan kecil ini untuk menggenggam amanah ‘Bara Api’..

Aku sangat yakin dengan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Islam itu dimulai dalam keadaan asing, dan akan kembali menjadi asing sebagaimana permulaannya, maka beruntunglah orang-orang yang asing tersebut”

Ketika mendengar biografi singkat imam Ahmad rahimahullah dan yang selalu ku ingat adalah perkataannya,

“Aku mulai merasakan kebahagiaan dalam hidup ketika aku tidak peduli dengan perkataan manusia (yang mencaci)”

Ibnul Qoyyim al-jauziyyah rahimahullah mengatakan dalam kitabnya ‘Fawaaidul Fawaaid’,

“apabila ucapan yang hina keluar dari mulut musuhmu, maka janganlah engkau membalasnya dengan ucapan yang sama hinanya. Karena jika demikian, anda sama saja dengannya. Sungguh benih yang tercela adalah benih permusuhan.”
Meskipun orang-orang yang mencela mengganggapku sebagai musuh mereka, tapi aku selalu berusaha untuk tidak membenci mereka, seberapa busukpun perkataannya yang keluar.


Tulisan ini bukan untuk berkeluh kesah kawan..

Tapi, agar engkau tau bahwa yang kita rasakan sama, kita berada di jalan yang sama,
Maka, aku tidak ingin engkau berputus asa dan berbelok ke jalan lain..

Do’akan ya kawan, semoga aku selalu bisa membantah tuduhan-tuduhan pahit itu dengan satu senyuman manis...
:)


via facebook Maqbul Al-Bimawy

No comments:

Post a Comment